-->

Driver Ojol di Tabrak Mobil Rantis Brimob Viral, Warganet Beri Hashtag "#PolisiPembunuhRakyat"

Pusat Backlink - Nama Affan Kurniawan mendadak jadi pembicaraan publik. Bukan karena prestasi besar atau kontroversi, tapi karena cara ia kehilangan nyawa: ditabrak mobil rantis Brimob saat sedang bekerja sebagai driver ojek online. Peristiwa itu terekam video amatir dan dalam hitungan menit menyebar luas di media sosial. Reaksi publik? Marah, kecewa, dan ramai-ramai menaikkan tagar "#PolisiPembunuhRakyat".

Ribuan Driver Ojek Online Antar Jenazah Affan Kurniawan
Ribuan Driver Ojek Online Antar Jenazah Affan Kurniawan

Yang membuat peristiwa ini begitu mengguncang bukan hanya soal hilangnya nyawa Affan, tapi juga konteksnya. Ia bukan peserta aksi, bukan bagian dari massa yang sedang berdemo, bukan pula provokator yang merusak fasilitas publik. Ia hanya sedang bekerja, mengantar pesanan seperti biasanya, melintasi rute yang sialnya sedang dijaga ketat karena adanya demonstrasi besar di depan DPR.

Ketika Affan melintasi kawasan Pejompongan, suasana memang mencekam. Massa mulai tidak terkendali, gas air mata dilepaskan, dan aparat mulai bergerak memecah konsentrasi kerumunan. Di tengah kekacauan itu, mobil taktis Brimob—yang seharusnya beroperasi dengan standar keselamatan tinggi melaju dan menabrak Affan yang sedang berusaha keluar dari lokasi.

Kejadian itu tidak berhenti di tempat. Mobil terus melaju, meninggalkan tubuh Affan tergeletak di aspal. Tidak ada evakuasi cepat dari petugas yang berada di dalam mobil tersebut. Semuanya terekam dalam video. Di situlah amarah publik meledak. Rasa ketidakadilan begitu terasa, apalagi saat publik tahu bahwa Affan bukan bagian dari konflik yang sedang terjadi. Ia hanya korban salah waktu dan salah tempat.

Yang menarik dari kasus ini adalah bagaimana respons publik tidak hanya berhenti pada rasa sedih, tapi berubah menjadi gerakan digital. Tagar "#PolisiPembunuhRakyat" merajai trending topic, disertai ribuan komentar dari berbagai kalangan: mahasiswa, aktivis, driver ojol, ibu rumah tangga, bahkan tokoh publik. Semua mempertanyakan bagaimana prosedur keamanan bisa mengabaikan keselamatan warga sipil. Beberapa menyebut ini sebagai wajah buruk dari sistem pengamanan yang terlalu represif.

Pihak berwenang memang langsung bertindak. Mobil rantis tersebut diketahui dikemudikan oleh seorang anggota Brimob berpangkat Bripka. Dalam proses etik internal, sopir itu mengaku mengemudi dalam kondisi panik karena tekanan dari massa dan asap gas air mata. Namun pengakuan itu tidak serta merta menenangkan publik. Banyak yang menilai bahwa dalih apapun tidak bisa membenarkan tindakan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang, apalagi warga sipil tak bersalah.

Presiden Prabowo Tanggapi Tewasnya Driver Ojol Affan Kurniawan
Presiden Prabowo Tanggapi Tewasnya Driver Ojol Affan Kurniawan

Tanggapan Presiden Prabowo Subianto

Di tengah memanasnya reaksi masyarakat, Presiden Prabowo Subianto akhirnya memberikan tanggapan resmi. Dalam pernyataannya, ia menyampaikan rasa dukacita dan keprihatinan yang mendalam atas meninggalnya Affan Kurniawan. Ia menegaskan bahwa tragedi semacam ini tidak boleh terulang lagi.

Prabowo mengatakan bahwa aparat negara harus bekerja dengan prinsip kehati-hatian, menjunjung tinggi hak asasi manusia, dan mengutamakan keselamatan warga sipil di atas segalanya. Ia juga menyatakan bahwa dirinya telah memerintahkan penyelidikan menyeluruh dan transparan terhadap insiden ini, dan memastikan bahwa siapa pun yang terbukti lalai akan diberi sanksi setimpal.

Pernyataan Presiden ini sedikit memberikan angin segar di tengah amarah publik. Namun tetap saja, publik menuntut lebih dari sekadar janji penegakan hukum. Banyak yang ingin melihat perubahan nyata di lapangan—bahwa ke depan, aparat bisa lebih manusiawi dalam bertugas. Bahwa warga biasa seperti Affan tidak lagi harus was-was hanya karena berada di sekitar kerumunan atau sedang bekerja di tengah kondisi kota yang tidak stabil.

Menanti Keadilan di Tegakkan

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa tragedi bisa menimpa siapa saja, kapan saja, apalagi jika sistem pengamanan kita tidak benar-benar mengutamakan rakyat. Tagar "#PolisiPembunuhRakyat" bukan sekadar ekspresi marah, tapi juga jeritan agar nyawa warga sipil tidak dipandang remeh.

Kini publik menunggu: apakah janji transparansi dan keadilan itu benar-benar ditegakkan? Apakah Affan hanya akan dikenang sebagai korban dari sistem yang gagal, atau sebagai titik balik perubahan cara negara melindungi warganya?

Yang jelas, satu nyawa telah hilang. Dan itu bukan sekadar angka statistik. Itu adalah kehilangan besar bagi keluarga, komunitas ojol, dan kita semua sebagai bangsa yang seharusnya menjunjung keadilan.

0 Response to "Driver Ojol di Tabrak Mobil Rantis Brimob Viral, Warganet Beri Hashtag "#PolisiPembunuhRakyat""

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung, Silahkan Berkomentar dengan Sopan dan Tinggalkan jejak Link Blog anda Bila ingin di Kunjungi !

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel