Segini Besaran Gaji Honorer Lulusan S1 jika Diangkat PPPK Paruh Waktu sesuai UMP Daerah

Pusat Backlink - Banyak tenaga honorer lulusan S1 yang menantikan kepastian status kepegawaiannya. Selama ini, sebagian besar honorer menerima gaji yang relatif kecil, bahkan ada yang jauh di bawah upah minimum daerah. Dengan adanya kebijakan pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu, harapan baru pun muncul. Salah satu pertanyaan yang paling banyak ditanyakan adalah berapa sebenarnya gaji yang akan diterima jika status sudah berubah menjadi PPPK Paruh Waktu, khususnya bagi lulusan S1.

Segini Besaran Gaji Honorer Lulusan S1 jika Diangkat PPPK Paruh Waktu sesuai UMP Daerah

PPPK Paruh Waktu adalah sistem kepegawaian baru yang memungkinkan tenaga honorer atau non-ASN bekerja dengan jam kerja lebih singkat dibanding pegawai penuh waktu. Jika PPPK penuh waktu bekerja sekitar delapan jam per hari, maka PPPK Paruh Waktu hanya memiliki jam kerja sekitar empat jam per hari atau setara dengan delapan belas hingga sembilan belas jam per minggu. Skema ini dianggap lebih fleksibel dan menjadi solusi bagi pemerintah yang ingin tetap mengakomodasi tenaga honorer tanpa terbebani anggaran besar.

Dasar Penetapan Gaji PPPK Paruh Waktu

Besaran gaji PPPK Paruh Waktu tidak lagi didasarkan pada golongan seperti pegawai ASN atau PPPK reguler, melainkan ditentukan dengan dua acuan utama:

• Mengikuti besaran gaji terakhir yang diterima saat menjadi honorer.

• Menyesuaikan dengan Upah Minimum Provinsi atau Kabupaten/Kota (UMP/UMK) di daerah penempatan.

Artinya, seorang lulusan S1 yang sebelumnya menerima gaji honorer hanya satu juta rupiah per bulan bisa mendapatkan kenaikan signifikan ketika diangkat menjadi PPPK Paruh Waktu, sebab otomatis disesuaikan dengan standar UMP di wilayahnya.

Kisaran Gaji Lulusan S1 PPPK Paruh Waktu

Secara umum, gaji PPPK Paruh Waktu lulusan S1 diperkirakan berada pada kisaran Rp2,2 juta hingga Rp5,4 juta per bulan. Angka ini memang lebih rendah dibanding PPPK penuh waktu, tetapi tetap lebih tinggi dibanding rata-rata gaji honorer saat ini.

• Di daerah dengan UMP rendah, gaji berada di kisaran Rp2 juta hingga Rp2,3 juta.

• Di daerah dengan UMP menengah, bisa mencapai Rp3 juta hingga Rp4 juta.

• Di daerah dengan UMP tinggi, seperti Jakarta dan Papua, gaji bisa menyentuh angka Rp4 juta hingga Rp5,4 juta.

Contoh Perhitungan Berdasarkan UMP Daerah

Untuk memberikan gambaran lebih jelas, berikut perkiraan gaji PPPK Paruh Waktu lulusan S1 berdasarkan UMP 2025:

• Jawa Tengah: sekitar Rp2,1 juta per bulan.

• Jawa Barat: sekitar Rp2,19 juta per bulan.

• Jawa Timur: sekitar Rp2,3 juta per bulan.

• DIY (Yogyakarta): sekitar Rp2,26 juta per bulan.

• DKI Jakarta: lebih dari Rp5,3 juta per bulan.

• Papua: lebih dari Rp4,2 juta per bulan.

Terlihat jelas bahwa lokasi penempatan memegang peran penting dalam menentukan nominal gaji yang diterima.

Perbandingan dengan PPPK Penuh Waktu

Sebagai pembanding, PPPK Penuh Waktu lulusan S1 biasanya masuk golongan IX, dengan kisaran gaji pokok antara Rp3,2 juta hingga Rp5,2 juta per bulan.

Jika dibandingkan, gaji PPPK Paruh Waktu di daerah dengan UMP rendah jelas lebih kecil. Namun, di daerah dengan UMP tinggi, gaji PPPK Paruh Waktu bisa mendekati atau bahkan menyamai PPPK penuh waktu.

Dampak Positif bagi Tenaga Honorer

Kebijakan pengangkatan PPPK Paruh Waktu diharapkan bisa menjadi solusi sementara bagi masalah honorer yang jumlahnya sangat banyak di seluruh Indonesia. Dengan pola kerja yang lebih fleksibel, pemerintah dapat mengurangi beban anggaran, sementara tenaga honorer tetap memiliki kepastian status sebagai ASN kontrak.

Bagi lulusan S1 yang selama ini berjuang dengan gaji minim, perubahan status ini jelas memberikan harapan baru. Walaupun belum setara dengan gaji PPPK penuh waktu, setidaknya sudah ada kepastian nominal yang sesuai standar upah minimum di daerah masing-masing.

Jadi, Besaran gaji honorer lulusan S1 yang diangkat menjadi PPPK Paruh Waktu sangat bervariasi, tergantung UMP atau gaji terakhir yang diterima saat masih menjadi honorer. Rentangnya mulai dari Rp2,2 juta hingga Rp5,4 juta per bulan. Di daerah dengan UMP rendah, gaji berada di kisaran dua jutaan, sedangkan di daerah dengan UMP tinggi bisa mencapai lebih dari lima juta rupiah. Perbedaan ini menunjukkan bahwa lokasi penempatan menjadi faktor utama dalam menentukan besaran gaji.

Meskipun belum menyamai PPPK penuh waktu, kebijakan ini tetap menjadi langkah positif bagi tenaga honorer lulusan S1 yang ingin mendapatkan status lebih jelas, jam kerja lebih ringan, dan penghasilan yang lebih layak dibanding sebelumnya.

Bagikan