Semua Honorer yang terdata dalam Database Lulus PPPK Paruh Waktu Lalu bagaimana dengan Honorer yang tidak Terdata?

Pusat Backlink - Banyak tenaga honorer di Indonesia yang menaruh harapan besar untuk bisa menjadi ASN melalui jalur PPPK. Namun kenyataannya, tidak semua honorer memiliki peluang yang sama. Salah satu faktor penentu utama adalah terdata atau tidaknya mereka dalam database resmi BKN. Bagi honorer yang tidak masuk dalam database, perjalanan mereka menuju status ASN terasa lebih sulit, bahkan sebagian besar peluangnya tertutup.

Semua Honorer yang terdata dalam Database Lulus PPPK Paruh Waktu Lalu dengan Honorer yang tidak Terdata?

Kondisi Saat Ini

Honorer yang tidak tercatat dalam database BKN menghadapi tantangan berat. Regulasi terbaru memprioritaskan honorer yang datanya sudah terverifikasi resmi. Mereka yang tidak masuk database otomatis tidak bisa mengikuti seleksi PPPK Paruh Waktu. Padahal, skema ini menjadi jalur alternatif bagi ribuan honorer yang belum bisa lolos pada seleksi PPPK penuh waktu. Situasi ini membuat honorer non-database semakin waswas, karena masa depan mereka semakin tidak jelas.

Selain itu, kategori honorer yang tidak memenuhi syarat biasanya adalah mereka yang memang tidak terdata sejak pendataan terakhir. Batas waktu pendataan sudah ditentukan pemerintah sejak lama. Jika tidak tercatat pada saat itu, kesempatan untuk ikut seleksi menjadi hilang.

Dampak bagi Honorer Non-Database

Karena tidak terdata, honorer non-database tidak memiliki akses mengikuti seleksi PPPK, baik skema paruh waktu maupun reguler. Dampak yang timbul antara lain:

• Kehilangan kesempatan mengikuti tes PPPK Paruh Waktu yang saat ini sedang berjalan.

• Status kerja menjadi rawan, karena pemerintah sudah mengarahkan kebijakan penghapusan tenaga honorer secara bertahap.

• Harus menunggu regulasi baru yang memungkinkan mereka mendapat kesempatan, meski tidak ada jaminan kebijakan itu akan hadir dalam waktu dekat.

Bagi sebagian honorer, kondisi ini terasa berat karena mereka sudah lama mengabdi di instansi pemerintah, namun nasib mereka tidak sepenuhnya berpihak.

Proses DRH PPPK Paruh Waktu Hari Terakhir

Saat ini, proses pengisian Daftar Riwayat Hidup (DRH) bagi honorer yang sudah dinyatakan lulus PPPK Paruh Waktu sedang memasuki hari terakhir. Peserta yang sudah terdata di database BKN dan dinyatakan lulus seleksi wajib memastikan seluruh data dan dokumen sudah lengkap serta disubmit di akun SSCASN. Status “Sudah Submit DRH” menjadi tanda bahwa data berhasil masuk ke sistem.

Tahap ini sangat penting karena setelah pengisian DRH selesai, instansi masing-masing akan mengusulkan penerbitan Nomor Induk PPPK. Semua honorer yang terdata dalam database BKN dan sudah melalui tahapan seleksi berhak mendapatkan NI PPPK beserta SK penetapannya. Sementara itu, honorer yang tidak terdata tetap berada dalam posisi yang sama, menunggu kebijakan dari instansi masing-masing apakah akan tetap dipekerjakan atau justru dirumahkan.

Apa yang Bisa Dilakukan Honorer Non-Database

Meskipun saat ini peluangnya sangat terbatas, ada beberapa hal yang tetap bisa dilakukan oleh honorer non-database:

1. Memeriksa ulang apakah data pribadi benar-benar tidak masuk dalam database resmi.

2. Menyimpan dan melengkapi dokumen penting, seperti riwayat kerja, ijazah, dan bukti pengabdian, sebagai persiapan jika ada peluang baru.

3. Mengikuti informasi terbaru dari BKN maupun instansi terkait untuk mengetahui apakah ada kebijakan yang bisa memberi ruang bagi mereka.

4. Mencari jalur alternatif, seperti tes CPNS atau peluang kerja lain yang bisa memberikan kepastian status.

Nasib honorer yang tidak terdata di database BKN memang jauh lebih sulit dibanding mereka yang sudah terverifikasi. Saat ini pengisian DRH PPPK Paruh Waktu memasuki hari terakhir, dan setelah itu proses akan dilanjutkan dengan usulan serta penetapan Nomor Induk PPPK. Semua honorer yang sudah terdata akan mendapatkan NI PPPK, sedangkan yang tidak terdata harus menunggu kebijakan instansi masing-masing, apakah tetap bisa bekerja atau justru diberhentikan.

Meski situasinya berat, penting bagi honorer non-database untuk tetap bersiap. Dengan menyiapkan dokumen, menjaga komunikasi dengan instansi, serta mengikuti perkembangan kebijakan pemerintah, masih ada peluang jika suatu hari ada kebijakan baru yang berpihak pada mereka.

Bagikan